Thermal Analysis
BAB I
PRE – PROCESSING
Ø Buka file gambar yang telah dibuat dengan nama “Thermal” kemudian pilih “ASM Thermal 5” maka muncul sebuah part yang akan di analisis
Ø Setelah muncul part yang akan di analisis, maka klik “simulation” kemudian pilih “study advisor” dan “new study”. Isi kolom pada study name dengan nama “Muhammad Hasby Assidiqi” lalu pilih type yang akan di analisis yaitu “thermal” kemudian pilih “OK”.
Ø Kemudian pilih jenis material yang akan di analisis dengan cara mengklik tanda plus, lalu muncul beberapa part yang akan di analisis diantaranya:
1. Pada heat centre menggunakan material DIN Steel Alloyed (1.5805(10NiCr5-4))
2. Pada thermal menggunakan material Allumunium Alloy (13540Alloy).
Cara memilih jenis materialnya yaitu dengan mengklik part yang akan dianalisis kemudian pilih “apply/edit material” setelah itu pilih material yang sudah ditentukan diatas misalkan pada heat center yaitu “1.5805(10NiCr5-4)” lalu pilih “Apply”kemudian “Close”. Untuk part yang lain, memilih jenis materialnya sama dengan langkah awal.
Heat Centre
Thermal
Ø Setelah material sudah ditentukan kemudian pilih “connections” lalu pilih “contact set” maka akan muncul kolom contact sets. Setelah itu pilih “Automatically find contact sets”, lalu blok semua benda kerja tersebut maka keterangan heat center dan thermal akan muncul dikolom berwarna pink.
Ø Kemudian klik “find contact sets” maka akan muncul beberapa contact set pada kolom dibagian results, setelah itu pilih contact set pada kolom dibagian result kemudian pilih sampai contact set tidak ada atau habis. Setelah itu pilih “OK”.
Ø Selanjutnya pilih “thermal loads” lalu pilih “temperature”. Pada kolom temperature pilih bagian heat center. Rubah Satuan dari “Kelvin” ke “Celcius”, kemudian masukan temperature suhu sebesar 2550C, setelah itu pilih “OK”.
Ø Kemudian pilih “thermal loads” lalu pilih “convection” maka akan muncul kolom convection. Klik ”select all exposed faces” maka akan muncul bagian – bagian pada benda kerja dikolom berwarna biru, tetapi pada bagian heat center di tiadakan atau di hapus. Untuk pengujian pertama masukkan nilai convection coefficient sebesar 14 (W/m^2)/K dan masukkan Bulk Ambient Temperature sebesar 303 Kelvin, setelah itu pilih “OK”
BAB II
SOLVER – SOLUTION
Ø Setelah ASM thermal 5 sudah di tentukan semuanya, maka pilih “run” untuk menjalankan program tersebut. Tunggu sampe proses solving selesai.
Mesh Progres
Solving Progres
Proses ini merupakan proses langkah untuk perhitungan analisis dari subject dengan cara perhitungan element per element pada meshing system. Langkah perhitungan yang dilakukan secara otomatis oleh komputer dengan menggunakan model matematika lanjut (Hukum Hooke, Rumus Diferensial/Laplace serta Rumus Matriks).
BAB III
POST PROCESSING
Setelah proses solving telah selesai maka hasil analisis pada ASM thermal 5 dapat dilihat. Diibawah ini hasil analisis pada ASM thermal 5 sebagai berikut:
Ø Hasil analisis dengan Convection Coefficient 14 (W/m^2)/K
Dari hasil yang didapat pada analisis ini, benda kerja diatas dapat diketahui bawa nilai maksimum pada temperature sebesar 255.0000C dengan posisi didaerah heat center. Sedangkan nilai minimum pada temperature sebesar 225.6080C dengan posisi bagian atas thermal.
Ø Hasil analisis dengan Convection Coefficient 51 (W/m^2)/K
Dari hasil yang didapat pada analisis ini, benda kerja diatas dapat diketahui bawa nilai maksimum pada temperature sebesar 255.0000C dengan posisi didaerah heat center. Sedangkan nilai minimum pada temperature sebesar 172.2280C dengan posisi bagian atas thermal.












Komentar
Posting Komentar