Continous Variable Transmissio


Continous Variable Transmission atau bisa disingkat dengan CVT merupakan sebuah sistem yang memanfaatkan gaya sentrifugal dan gaya gesek dari putaran poros mesin lansung ke sistem secara otomatis. Sistem CVT ini tidak menggunakan transmisi melainkan menggunakan 2 buah pulley yang di hubungkan olh v-belt. Dengan sistem ini pengendara sepeda motor tidak perlu mengoperasikan perpindahan gigi, hanya memutar handle gas untuk mengatur kecepatan dalam menambah dan mengucangi kecepatan sepeda motor.

Kelebihan CVT
1.  Memberikan perubahan torsi tanda adanya hentakan
2.  Memberikan kenyamanan yang lebih dibandingkan dengan sistem transmisi manual
3. Memiliki konstruksiyang lebih sederhana dari dibandingkan dengan sistem transmisi manual
4.  Perawatan lebih mudah dibandingkan dengan sistem transmisi manual
5.  Memberi perubahan kecepatan dengan lembut

Kekurangan CVT

  1. Putaran awal membutuhkan putaran yang tinggi
  2. Bukaan gas yang cenderung lebar karena membutuhkan putaran yang tinggi untuk bisa bergerak dan merubah rasio
  3. Penggunaan bahan bakar yang kurang efisien
  4. Komponin mesin lebih cepat aus karena mesin bekerja pada putaran tinggi
  5. Engine Break yang tidak terlalu besar mengakibatkan penggunaan rem yang lebih mendominasi sehingga rem akan cepat aus



Fungsi
A.  Crankshaft berfungsi untuk meneruskan putaran dari mesin ke transmisi
B.  Primary Sliding Sheave berfungsi sebagai tumpuan V-belt dan sebagai penerima putaran dari crangkshaf yang akan di teruskan ke V-belt
C.  Wight / pemberat berfungsi untuk menggerakkan/mendorong primary sliding sheave ketika putaran menengah sampai tinggi
D.  Secondary Fixed Sheave berfungsi sebagai penahan V-belt
E.  Secondary Sliding Sheave berfungsi sebagai tumpuan V-belt dan penerima putaran dari Primary Sliding Sheave yang dihubungkan V-belt
F.  Primary Drive Gear Shaft Sebagai penerus putaran dari rumah kopling ke roda
G.  Clutch Housing berfungsi untuk meneruskan putaran kopling menuju poros gigi reduksi
H.  Clutch Carrier Berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dari mesin ke roda berdasaarkan putaran
I.  V-belt berfungsi untuk menghubungkan primary sliding sheave dengan secondary sliding shave
J.  Primary Fixed Shave bagian yang menempel langsung pada crankshaft dan cam secara fix dan mempunyai sirip yang berfungsi sebagai pendingin

Cara Kerja CVT

1. Skema Kerja CVT
Engine → Crankshaft → Primary Pulley → V-belt → Secondary Pulley → Final Gear / Gear Reduction → Wheel

2.  Pada Saat Putaran Iddle
Putaran dari crangkshaft akan diteruskan ke primary pulley ke secondary melalui perantara v-belt. Karena putaran belum mampu untuk mengembangkan kopling sentrifugal maka putaran hanya sampai di clutch carrier

3. Pada Saat Putaran Rendah - Tinggi
Putaran dari crangkshaft akan diteruskan ke primary pulley ke secondary melalui perantara v-belt. Karena putaran sudah mampu mengembangkan kopling setrifugal maka putaran akan diteruskan dari clutch carrier ke clutch housing sehingga putaran akan sampe ke final gear dan berakhir ke roda








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Motor Bakar 2 Tak dan Mesin 4 Tak

Mesin Bubut Knvensional dan Mesin Bubut CNC